Tujuan Pembelajaran :
Setelah siswa mempelajari modul ini diharapkan :
1. Memahami resiko usaha
2. Mengidentifikasi macam-macam resiko usaha
3. Menjelaskan cara-cara menanggulangi resiko usaha
4. Mengidentifikasi pengambilan resiko pada tingkat manajemen
5. Menunjukkan cara mengevaluasi resiko usaha
A. Pengertian Resiko Usaha
v Menurut para ahli
1) Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode
terentu
2) Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian
3) Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
4) Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
v
Kesimpulannya :
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya
keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang
tidak menginginkannya.
Ada 2 karakteristik resiko:
1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian
Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :
~ Perencanaan yang kurang matang
~ Kurangnya modal
~ Bakat yang tidak cocok
~ Kurang pengalaman
~ Lemahnya pemasaran
~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha
~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
B. Macam-macam resiko:
Menurut sifat, dibedakan :
« Resiko
Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa
sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya
« Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan
keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
« Resiko
Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang
menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.
Menurut sumber / penyebab timbulnya, dibedakan
:
1. Resiko Intern / Internal
Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misal :
~ Ketidaktahuan
~ Kesalahan manuasiawi
~ Kurang pengalaman
~ Kurang pelatihan
~ Kegagalan tim untuk bekerjasama secara efektif
~ Kekurangan sumber daya
~ Teknologi tidak dikenal
2. Resiko Ekstern/ Eksternal
Yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan.
Misal :
~ Kegiatan pemasok yang berakibat kegagalan, perubahan spesifikasi produk
~ Kegiatan pesaing / adanya saingan usaha yang sama
~ Tingkah laku pelanggan [ perubahan permintaan, perubahan persepsi ]
~ Terjadi perubahan politik [ UU yang mempengaruhi produk/ pelanggan ]
~ Kekuatan alam
Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada
pihak lain, dibedakan:
1. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu
obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan asuransi
2. Resiko yang tidak dialihkan pada pihak lain
Menurut kejadian ( yang mungkin terjadi )
dibedakan :
1. Perubahan permintaan
Suatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,modal, selera konsumen
yang mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan.
Contohnya :
« Perubahan
ekonomi : utang piutang, perdagangan berjangka
« Perubahan
model : pakaian, sepatu, alat komunikasi
« Perubahan
selera konsumen : jasa salon,foto copy,catering
2) Perubahan konjungtur
Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi keadaan
usaha
Contoh :
« Pengaruh
insflasi
« Pengaruh
eksport / import
« Pengaruh
bencana alam
3) Persaingan
Situasi dimana antar wirausaha melakukan usaha yang sejenis/sama. Penggunaan
alat modern yang mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas barang, harga
jual produk, penghematan tenaga
Contoh :
« Penemuan
baru : tehnik produksi,variasi,peralatan produksi
« Kondisi
perdagangan : sehat atau tidaknya mempengaruhi kelancaran keuangan , selera
konsumen
« Pengaruh
musim : musim dingin, musim kemarau, musim hujan
4) Perkembangan IPTEK
Perubahan teknologi tepat guna
Contoh : HP, Internet, Fax
5) Perubahan peraturan
Contoh : aturan hukum, aturan pendidikan, aturan lalu lintas, aturan
administrasi pemerintah
6) Bencana alam
Contoh : banjir, gempa, angin topan
C. Secara umum/ garis besarnya ada bermacam – macam resiko dalam usaha dan upaya untuk menghindari / memperkecil resiko adalah :
1) Resiko teknis
Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam mengambil
keputusan.
Faktor penyebab :
× Biaya
produksi yang tinggi ( inefisien )
× Pemakaian
SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu banyak )
× Terjadi
kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat
× Terjadi
pencurian akibat pengawasan yang kurang baik
× Terus
menerus rugi karena biaya yang terus membengkak
×
Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang menurun
×
Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit dioperasionalnya.
Upaya untuk mengatasi/menghindari resiko
tersebut di atas:
a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:
§ Ketrampilan
teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan.
Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi
tepat guna/modern
§
Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi
dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar
rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.
§
Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan
dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu
setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik.
b) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.
c) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap
2. Resiko Pasar
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di
pasaran.
Faktor penyebab :
~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
~ Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih
~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro
~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
Upaya yang ditempuh:
»
Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon
pembeli. Misal budidaya lele dumbo
»
Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara
berkesinambungan.
3. Resiko Kredit
Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai
waktu yang telah disepakati.
Faktor penyebab:
» Sering
terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian
» Deditor
meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet,
Upaya yang ditempuh:
a) Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:
à Dapat
dipercaya yaitu watak dan reputasinya
à Kemampuan
untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari
usahanya
à Kemampuan
modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal
assets
à Keadaan
usahanya selama ini apakah menunjukkan trend naik atau turun.
b) Jangan memberikan pinjaman yang terlalu
besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor
c) Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki
perusahaan.
4. Resiko Alam
Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir,
angin topan, kemarau panjang.
Kemungkinan – kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap hidup dalam menghadapi resiko terburuk antara lain :
1. Memperbaiki usaha :
Memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat
–alat, mengganti strategi pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja , dsb
2. Melakukan alih usaha :
Berpindah dari usaha satu ke usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari
bengkel umum ke bengkel khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke
susu kedelai, warung bakso ke warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.
3. Pindah alamat :
Bisa jadi suatu usaha tidak / kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang
strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar
4. Mencari investor untuk berinvestasi :
Mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan
kompensasi tertentu, misal dengan bagi hasil
5. Meminta pihak lain untuk mengakuisisi :
Meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi
otoritas pengendalian usaha akan beralih kepihak lain.
D. Tipologi Pengambilan Resiko Pada Tingkat Manajemen
1. Pada tingkat bawah :
Perusahaan membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan hal-hal
yang rutin dan mempunyai sedikit resiko.Mereka akan membawa kestabilan
perusahaan.
2. Pada tingkat menengah :
Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat
perubahan-perubahan kecil dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada di
sini dianggap sebagai pengambil resiko.
3. Pada tingkat atas :
Mereka harus mempunyai kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan ide-ide
kreatif agar berhasil dalam bisnis dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi
kenyataan.
Manajemen.
Pengertian manajemen menurut Prof. Die Liang Lee, adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen:
×
Perencanaan
×
Pengorganisasian
×
Penggerakan
×
Pengawasan
Contingency planning [perencanaan peristiwa
tak terduga] merupakan cara untuk mengatasi resiko tertinggal adalah membuat
rencana untuk peristiwa tak terduga rencana yang belum terjadi selain itu
dengan memikirkan kemungkinan pemecahan sebelum terjadi dengan menerapkan
pendekatan rasional secara lebih baik pada rencana tersebut maupun akibat yang
dihasilkan. Pengembangan produk sering kali dimulai dengan ‘ hanya sebuah
gagasan’ yang dapat datang dari sejumlah sumber antara lain:
~ Permintaan pasar
~ Riset pasar
~ Kemampuan teknologi baru
~ Analisis terarah dari jajaran produk yang pernah dianalisis kesenjangannya
Pengendalian resiko terkait. Setiap usaha
harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Untuk menjalankan gagasan hingga produk siap dipasarkan memerlukan SDM dan
uang. Bagaimana resiko terkait ini dapat dikendalikan? Yaitu dengan mengambil
pendekatan berfase artinya membatasi komitmen pada waktu tertentu dan
pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang dinilai untuk fase berikut
sebanding dengan jumlah yang akan terkena resiko. Fase tersebut dapat dipandang
dari berbagai sudut yaitu:
» Aktivitas
para pengembang
» Definisi
konsep
» Evaluasi
»
Spesifikasi
» Desain
dan pengembangan produk
» Produksi
»
Peluncuran produk
» Saat
dipasarkan.
Tahap perencanaan resiko
Petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko:
1. Kenali sumber resiko
Mengidentifikasi sebanyak mungkin sumber resiko
Membentuk tim kerja
Adakan pembahasan dengan sumbang saran
Pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif
Sumber potensial dikelola
Carilah seseorang yang trampil menemukan apa-apa
2. Hindari resiko
Hal-hal yang dapat mencegah sunber resiko secara potensial adalah:
Pertimbangkan bagaimana potensi resiko dapat dibicarakan
Gunakan tenaga ahli untuk pembicaraan
Carilah pengalaman baru dalam menangani masalah
Pertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkan
Berilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah
3. Kendalikan manajemen
Pengendalian yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan bersama staf
harus memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan masalah
sedini mungkin, sehingga dapat mengadakan perbaikan
4. Asuransikan beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada
peralatan kritis. Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi
pemerintah yang dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah
pelanggan yang ada di Negara lain.
5. Resiko yang tertinggal.
Kemungkinan resiko yang dulu terjadi lagi
Tindakan ini berupa mengubah ruang lingkup proyek atau memodifikasi sasarannya.
6. Perencanaan scenario
Teknik ini dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario
alternative dari faktor yang menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu
merencanakan setiap scenario dilakukan secara mendetail.
E. Evaluasi Resiko
Beberapa upaya agar berhasil [efektif] dalam
usaha mengurangi waktu meliputi hal-hal berikut:
§ Kumpulkan
sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi sasaran yang konsisten
§ Pastikan
jenis aktivitas yang berlainan
§ Tentukan
informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian lain yang
memerlukan informasi untuk aktivitas berikutnya
§ Dukung
penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan terbuka dengan
kepercayaan yang tinggi dan memungkinkan orang untuk memulai aktifitas, sebelum
tugas utama benar-benar selesai
§ Pastikan
bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan cepat
§ Perkuat
tim pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan tidak harus keluar dari tim
§ Terapkan
pengembangan bertahap ( incremental development ) bila memungkinkan
Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil
keputusan yang mengandung resiko yaitu :
a) Apakah resiko tersebut sepadan dengan hasil usaha ?
b) Bagaimana resiko dapat dikurangi ?
c) Informasi apakah yang diperlukan sebelum resiko diambil ?
d) Orang – orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi resiko?
e) Mengapa resiko ini penting ?
f) Apakah ketakutan anda dalam mengambil resiko ?
g) Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil resiko ?
h) Persiapan – persiapan apa yang perlu anda buat sebelum mengambil resiko ?
Daftar pertanyaan diatas merupakan contoh dari serangkaian pertanyaan yang harus dijawab sebelum memikul suatu resiko.